RITUAL KESURUPAN ALA BANYUWANGI
Pasti semua pada bingung ya? Kok ada sih ritual kesurupan? Penasaran? Dari pada penasaran yuk baca penjelasannya.
Ritual kesurupan memang identik di Indonesia salah satunya yang ada di Kota Banyuwangi. Ritual kesurupan yang ada di Banyuwangi ini berbeda dengan yang lainnya karena ritual kesurupan ini sebenarnya kebudayaan tradisional yaitu “Tari Seblang”.
Mungkin sebagian dari kita ada yang pernah mendengar atau mungkin sudah pernah menontonnya dan mungkin saja ada yang belum pernah mendengarnya. Karna memang, ritual kesurupan ini belum banyak di ketahui oleh masyarakat luas. Kata Seblang sendiri berasal dari kata “Sebele Ilang” yang artinya “Sialnya Hilang”. Ritual ini bertujuan sebagai tolak bala atau bersih desa. Kesenian ini diadakan di dua tempat yang berbeda yaitu Desa Olehsari dan Desa Bakungan. Namun kali aku hanya membahas satu tempat saja yaitu Seblang Desa Olehsari.
Seblang Olehsari di mainkan oleh gadis yang masih perawan yang di adakan pada Bulan Syafal saja (Seminggu setelah Idul Fitri). Acara ini dibuka dengan menutup mata penari oleh sesepuh desa sampil memegang nampan bamboo dan seorang pawing desa mengasapi penari dengan kemenyan (dupa) sambil membaca mantera. Jika nampan jatuh berarti penari telah dimasuki oleh roh atau istilahnya kesurupan. Penari pun menari-nari dengan mata terpejam (tak sadarkan diri). Acara ini berlangsung setelah asar hingga menjelang magrib yang diadakan selama 7 hari.
Bagaimana ? Tertarik untuk melihat ritual ini ?
Komentar
Posting Komentar