Gandrung Tarian “BANCI” ?


Wah.. pasti udah pada taukan istilah “Gandrung” ? Yaps, itu adalah salah satu tarian khas dari Banyuwangi yang telah mendunia. Tapi kok, dimainkan oleh banci? Maksudnya apa sih? Nah, yuk kita baca serjarahnya.

Tarian ini telah ada sejak zaman penjajahan sekitar tahun 1774-an dan dimainkan oleh seorang laki-laki yang berdandang seperti perempuan, bukan seorang banci.
Tarian ini dimainkan dengan cara berkeliling desa yang diiringi oleh pemain musik. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan upah atau hadian berupa beras dari penonton. Jadi tarian gandrung bukan tarian seorang banci hanya saja seorang laki-laki berdandang seperti perembuan tujuannya untuk disumbangkan kepada orang-orang yang memprihatinkan atau membutuhkan. Jadi tujuan awal dari kesenian ini adalah untuk menyelamatkan rakyat Banyuwangi yang tersisa setelah perang dengan Kompeni. 

Lambat tahun gandrung lanang (laki-laki) ini hilang dan pada tahun 1895-an muncul penari gandrung wadon (perempuan) yang ditarikan pertama kali oleh Semi seorang anak wanita yang berasal dari Banyuwangi.

Pada era sekarang tarian gandrung telah menjadi suguhan penting untuk menyambut tamu-tamu yang datang ke Banyuwangi. Hingga akhirnya para pemuda dan pelajar Banyuwangi mengadakan suatu acara festival tahunan yaitu “Tari Gandrung Sewu dan Tari Paju Gandrung sewu” yang diikuti oleh 1000 penari gandrung yang terdiri dari Lare-lare Oseng (pemuda dan pelajar SD,SMP, dan SMA) Se-Kabupaten Banyuwangi. Semua pemuda dan pelajar sangat antusias mengikuti acara tersebut. Acara tersebut bertujuan agar para Laros dapat melestarikan kesenian dan kebudayaan Banyuwangi. Dan juga agar karakter-karakter yang terdapat dalam makna tarian tersebut dapat membawa harum bangsa INDONESIA dimata dunia.

Nah, gimana sudah taukan tentang sejarah tarian gandrung?? Dan tentu sudah tau juga tentang peran LARE-LARE OSENG untuk melestarikan dan mempertahankan karakter bangsa tercinta INDONESIA.

Komentar

Postingan Populer